PENDAHULUAN
Struktur dan kinerja koperasi merupakan isu-isu kunci
dalam literature, Sementara pendekatan neoklasik (Helmberger & Hoos, 1995; Nourse 1945) menunjukkan bahwa
koperasi dapat menjadi pesaing tangguh untuk IOFs (investor-owned firms), penelitian yang lain membangun
keagenan dan permainan teori menunjukkan bahwa prinsip-prinsip tradisional
koperasi merusak alokasi sumber daya dan investasi yang mengoptimalkan
kebijakan (Vitaliano, 1983) serta
stabilitas koalisi dari berbagai kelompok di koperasi (Sexton, 1986; Staatz 1983).
Dalam upaya untuk mendamaikan perspektif yang saling
bertentangan, diadakan penelitian untuk mengusulkan berbagai model koperasi (Barton, 1989; Cook, 1995, 1997;
Kyriakopoulos,2000; Nilsson, 1998; Van Dijk, Kyriakopoulos, & Nilsson 1997),
perusahaan koperasi yang ditata ulang untuk meningkatkan manajemen kewirausahaan,
inovasi dan budaya (Cook, 1995;
Kyriakopoulos, 2000). Perubahan struktur dan budaya koperasi yang
disarankan untuk memfasilitasi strategi berorientasi pada pangsa pasar (Meulenberg 1996) sebagai respon terhadap
meningkatnya dan persaingan global dan perubahan preferensi konsumen.
Studi ini berusaha untuk menjelaskan dampak dari dua
kunci organisasi koperasi, fitur – fitur struktur koperasi dan budaya koperasi
pada orientasi pasar dan kinerja perusahaan koperasi, dengan kerjasama
penelitian. Pertama koperasi kembali dibahas secara luas, belum jelas dibedakannya
variabel koperasi tradisional secara
terperinci dan terukur. Dalam penelitian ini kita membedakan dua kelas dari
koperasi, tradisional dan tata ulang. Kedua, fitur koperasi perusahaan, seperti
budaya kewirausahaan dan kepemimpinan.
Ketiga, penelitian kami juga berusaha untuk memperluas penelitian
empiris sebelumnya pada kinerja koperasi dengan memperkenalkan pasar orientasi,
yang merupakan konsep dasar dalam literatur ilmu bisnis (e.g., Deshpande, 1999; Porter, 1980), Sebagai variabel hasil
struktur dan budaya.
DUA FITUR
ORGANISASI KOPERASI
Struktur Koperasi
Kepemilikan. koperasi mengatur
masalah mengenai kepemilikan
(a) siapa yang dapat miliki/kontribusi ke ekuitas
koperasi;
(b) bagaimana ekuitas operasi dialokasikan;
(c) bagaimana koperasi menebus ekuitas;
(d) bagaimanakah laba bersih koperasi dialokasikan.
1. Kontrol dalam koperasi, pada dasarnya, merujuk pada
pertanyaan-pertanyaan berikut ; (a) siapa yang diizinkan untuk memilih, (b) apa
aturan pemilihan? kontras dengan IOFs, koperasi tradisional hanya mengizinkan
anggotanya untuk memilih pada dasar keputusan koperasi seperti pemilihan
anggota dewan petani, persetujuan tahunan laporan, akuisisi bisnis baru, dll. Kebijakan biaya. Berbeda dengan IOFs,
kebijakan harga koperasi, menetapkan harga kepada petani untuk produk yang
dipasarkan, persediaan untuk dijual, dan layanan yang diberikan, Tujuannya
bukan untuk membuat keuntungan tetapi memberikan manfaat kepada anggota koperasi.
2. Budaya Perusahaan, pengaturan organisasi dalam
menghubungkan anggota dengan koperasi merupakan hal penting untuk perusahaan
koperasi, tetapi atribut dari perusahaan koperasi juga berpengaruh terhadap budaya
terkait dengan yang disebutkan di atas. karakteristik-merupakan
"aset" yang memiliki potensi untuk menangkap sifat-sifat ini. Budaya
wirausaha, juga disebut sebagai adhocracies-umumnya dicirikan oleh orientasi
eksternal dan struktur. khususnya, budaya kewirausahaan yang menampilkan empat
atribut kunci: mengambil risiko sikap, gaya inovatif kepemimpinan, mekanisme
ikatan yang fleksibel, dan proaktif penekanan strategis.
KERANGKA
KONSEP
Pada bagian ini kita mengembangkan argumen tentang
pengaruh fitur organisasi koperasi, seperti yang dibahas sebelumnya, pada
orientasi hasil pasar perusahaan koperasi dan kinerja.
Hasil
perusahaan koperasi
Orientasi
pasar. Pemasaran dan ilmu manajemen berpendapat bahwa pelanggan adalah hal penting
dalam mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. orientasi pasar terdiri
dari orientasi pesaing, yang meliputi kegiatan yang terlibat dalam memperoleh
informasi tentang pelanggan di pasar dan menyebarkan ke seluruh perusahaan, dan
koordinasi antar fungsional, yang terdiri dari beberapa perusahaan, penelitian
empiris telah menemukan bukti kuat bahwa orientasi pasar adalah kunci dari perusahaan
jangka panjang
Kinerja. sulit untuk
mengukur dan menyimpulkan dalam koperasi, yang bertujuan menyejahterakan anggotanya, meskipun pengukuran kinerja koperasi
masih kontroversial, kita bisa mengikuti tradisi ilmu bisnis untuk mengukur
sebagai kontruksi multidimensi, yang
terdiri dari pasar share, profit margin, dan pertumbuhan perusahaan. Hal ini
bersifat relatif terhadap pesaing utama koperasi di pasar. Tolak ukur kami
menggunakan indikator kinerja perusahaan, pangsa pasar dan pertumbuhan pasar
relatif dan indikator keuangan yang diukur di bothmarket dan biaya tingkat,
margin keuntungan.
Hipotesis
Kami berasumsi bahwa orientasi pasar dan kinerja
dipengaruhi oleh sifat-sifat struktural koperasi dan oleh budaya perusahaan
koperasi, hubungan saling tergantung antara struktur dan hasil, sebagai hasil
dari umpan balik dari kinerja untuk susunan kepemilikan.
Pengaruh struktur
koperasi. Susunan aturan tradisional merupakan hak akan suara satu anggota, prinsip
satu suara dan anggota eksklusif mengurangi orientasi dan kinerja perushaan koperasi.
Pengaruh budaya kewirausahaan
koperasi. Seperti telah dibahas sebelumnya, budaya kewirausahaan menampilkan empat
atribut kunci : pengambilan risiko sikap, inovatif gaya kepemimpinan, mekanisme
ikatan yang fleksibel, dan penekanan strategis proaktif. Ciri-ciri ini bisa
meningkatkan orientasi pasar dan kinerja untuk beberapa alasan. Pertama,
kepemimpinan yang inovatif dan berani mengambil risiko membantu mentalitas karyawan
untuk fokus pada, bagaimana posisi perusahaan didalam pasar lainnya untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan, mengantisipasi perilaku pesaing. Kedua, karena struktur
organik memiliki garis kewenangan yang sedikit dan aturan yang saling
bersebrangan. Ketiga, karena strategi proaktif mereka, budaya kewirausahaan
akan cenderung untuk mengantisipasi tindakan yang kompetitif, melihat kebutuhan
pelanggan dan memonitor lingkungan untuk tren baru, yang meningkatkan orientasi
pasar.
PENGUMPULAN DAN TINDAKAN
DATA
Pengaturan. Untuk menguji
hipotesis kami, kami mempelajari koperasi Belanda. Mereka menyajikan berbagai pengaturan
organisasi. Konsep ulang yang berlangsung dua dekade terakhir telah meimbulkan beragam
koperasi termasuk tradisional dan tataulang structural elemen. Sampel koperasi
diambil dari daftar anggota-koperasi NCR, Nasional Dewan Koperasi Belanda
Pertanian dan Hortikultura. Daftar ini di tahun 1999 terdiri dari 62 perusahaan
koperasi, yang mencakup semua koperasi pertanian. masing-masing koperasi
departemen urusan dikirimkan kuesioner dan surat untuk
menjelaskan tujuan penelitian dan meminta partisipasi mereka. Mereka orang-orang
yang paling cocok untuk survei karena mereka memiliki pengetahuan tentang kedua
perusahaan.
Pengukuran. Variabel
dependen. Penelitian ini menggunakan skala multi-item yang ada untuk mengukur orientasi
pasar . meskipun terus menjadi perdebatan tentang pengukuran orientasi pasar,
Kami percaya bahwa skala Likert 7-titik yang dikembangkan oleh Narver & Slater menawarkan pandangan
yang paling komprehensif dari orientasi pasar.
Kinerja diukur dengan 5 poin skala multi-item
menggabungkan tiga indikator : margin
keuntungan, pertumbuhan, dan pangsa pasar, semua didasarkan pada studi PIMS.
Penjelasan
variabel. Untuk mengukur budaya kewirausahaan, kita mengandalkan pada komputer yang
sudah multi-item 7 titik skala. Mengingat empat ciri-ciri budaya, skala
bergantung pada empat item penyadapan atribut yang dominan, kepemimpinan gaya
perusahaan koperasi, ikatan, dan penekanan strategis.
Variabel
Kontrol. Kami mengandalkan variabel dummy untuk mengukur variabel struktural, jenis
koperasi (1= koperasi pasar, 0= pasokan koperasi). Kami juga mengatur tingkat
intensitas persaingan di pasar utama dari perusahaan koperasi dengan memanfaatkan
skala multi-item.
PEMBAHASAN
Penelitian ini merupakan upaya awal untuk mengeksplorasi
hubungan antara fitur organisasi koperasi dan hasil kunci dari koperasi
perusahaan. Pada bagian penutup ini, kami mempertimbangkan implikasi dari
temuan kami untuk teori koperasi serta keterbatasan studi dan saran penelitian
masa depan.
Implikasi untuk Teori
Kesimpulan
utama. Hasil penelitian kami menawarkan dukungan terbatas untuk tesis umum,
bahwa fitur kooperatif struktural, diringkas dalam dikotomi tradisional. kasus
rekayasa ulang, sistematis mempengaruhi orientasi pasar dan kinerja perusahaan
koperasi. Beberapa pengaruh parsial dapat ditentukan dan akan dibahas di bawah.
Namun, ditemukan bahwa budaya perusahaan kewirausahaan memiliki pengaruh
sistematis tentang
orientasi dan kinerja pasar koperasi.
Kesimpulan
khusus. Beberapa hasil tertentu membawa aspek yang cerah dan menarik dampak
struktur koperasi terhadap kinerja dan orientasi pasar +
Pengaruh
kepemilikan. Negatif tetapi tidak signifikan korelasi antara kepemilikan dan orientasi
pasar mungkin berhubungan dengan jenis pasar koperasi. Secara khusus, di pasar
komoditas, kepemilikan individual bisa merangsang lebih besar investasi dalam
kegiatan yang berorientasi pada produk..
Pengaruh
kebijakan harga. Sifat struktural koperasi kebijakan perbedaan harga jelas meningkatkan orientasi pasar. Temuan ini
konvergen dengan temuan sebelumnya tentang pentingnya menerapkan perlakuan yang
sama untuk stabilitas koperasi dan produksi yang optimal. petani besar dan kewirausahaan
untuk tetap setia kepada koperasi, sehingga memperkuat orientasi pasar dalam
dua cara: memasok dengan nilai tambah produk, serta memberikan modal untuk. Dalam
teori, orang akan berharap bahwa biaya diferensial dan kebijakan harga adalah
instrumental untuk stabilitas koperasi sebagai subsidi silang.
Keterbatasan dan Penelitian Masa Depan Saran
Sementara hasil kami tampaknya berkontribusi terhadap
pemahaman yang lebih baik dari strategi koperasi dan manajemen, ada beberapa
keberatan terkait dengan model langkah-langkah ini. Pertama, meskipun manfaat
dari ukuran kinerja kami (e.g., ruang lingkup yang luas dengan memasukkan profit
margin, pertumbuhan, pangsa pasar), Penelitian selanjutnya bisa mendapatkan
keuntungan dari menggabungkan langkah-langkah yang dilaporkan sendiri dan
pengukuran berbasis akuntansi, menyediakan gambar yang kuat kinerja. Kedua,
terlepas dari variabel struktural koperasi dan budaya kewirausahaan, lainnya variabel
dapat mempengaruhi orientasi pasar dan kinerja. Penelitian di masa depan bisa menguraikan model
yang diusulkan oleh termasuk langkah-langkah langsung dari tahap rantai makanan
dan tingkat perbedaan produk. Ketiga dan yang terkait, kondisi untuk
efektivitas struktur koperasi. Secara khusus, struktur koperasi dapat cocok
dalam tahap tertentu dari rantai vertikal dan untuk jenis tertentu dari koperasi.
Sebagai contoh, koperasi dapat memilih untuk memiliki struktur tradisional, rata-rata
biaya dan diferensiasi produk terbatas. Menyesuaikan struktur koperasi agar
sesuai dengan kondisi pasar atau jenis koperasi menimbulkan masalah
endogenitas. Karena model statistik kami belum menyumbang simultanitas yang
berkaitan dengan struktur, penelitian di masa depan mungkin memperhitungkannya.
Pertimbangan yang sama berlaku untuk kewirausahaan budaya karena kita tidak
bisa mengesampingkan umpan balik dari orientasi pasar atau kinerja budaya
perusahaan.
"Tulisan ini merupakan bagian diskusi dlm mata kuliah Ekonomi Koperasi bersama http://yuniawan.blog.unair.ac.id/ Semoga bermanfaat"
No comments:
Post a Comment