Saturday, August 8, 2009

Kisah Gadis Durhaka



INJAK Al-QUR'AN & BERUBAH JADI BINATANG

Ruqyah-online.com- Keluarga Umi Syahdiyah, warga Oman ini tergolong cukup ta'at beribadah. Seperti biasanya, setelah melakukan shalat maghrib, Umi Syahdiyah selalu membaca Al-Qur'an diruang tengahnya. Kebiasaan membaca Al-Qur'an sehabis shalat sudah dilakukan sejak dirinya masih gadis hingga mempunyai anak dan cucu.



Dilingkungan perkampungannya, Umi Syahdiyah dikenal sebagai orang yang ta'at beribadah. Tak heran jika setiap hari dirumahnya selalu terdengar suara merdu dari Umi Syahdiyah melantunan ayat suci Al-Qur'an.Kebiasaan seperti ini tidak hanya dilakukan Umi Syahdiyah, tapi juga keluarga lainnya. Begitu juga anaknya yang bernama Salwa, gadis manis itu selalu mengikuti jejak ibunya.

Suara azan maghrib berkumandang diseluruh penjuru ranah oman. Seorang ibu separuh baya melangkahkan kakinya keruang tengah untuk mematikan pesawat telefisi yang disaksikan anaknya."Ayo……. nak lekas shalat, nanti waktu keburu habis," Pinta Umi Syahdiyah pada Salwa anaknya.

Gadis itu lalu kemudian bergegas mengambil air wudhu, begitu juga dengan Umi Syahdiyah. Biasanya keluarga satu ini melakukan shalat berjama'ah di rumah atau dimasjid kecil di perkampungannya. Namun saat itu suami Umi Syahdiyah sedang berangkat ke kota, sehingga Umi Syahdiyah dan Salwa salat sendiri-sendiri.

Setelah melakukan shalat maghrib, Salwa kembali bergegas keruang tengah untuk kembali menonton acara televisi. Memang tidak seperti biasanya, sehabis shalat Salwa membaca Al-Qur'an. Karena di televisi ada acara yang bagus, dia lebih memilih menyaksikan acara di teve tersebut, sedangkan Umi Syahdiyah masih mengenakan pakaian lengkap shalat itu mengambil Al-Qur'an. Kemudian, dia duduk di samping anak gadisnya yang seang menikmati acara tetevisi.

Karena takut mengganggu keasyikan anaknya, Umi Syahdiyah membaca Al-Qur'an dengan suara cukup lirih. Dari ayat satu ke ayat yang lainnya suara merdu Syahdiyah menghembus telinga orang-orang disekitarnya. Diantaranya, anak gadisnya yang seang dimabuk acara televisi Negeri Oman.

MEMBANTING AL-QUR'AN

Suara merdu sang ibu dalam melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an, ternyata mengganggu keasyikan Salwa, yang berada disampingnya. Karena merasa terganggu akhirnya Salwa marah lalu bangkit dari duduknya dan mendekati ibunya. Secara spontan Salwa merebut Al-Qur'an di pangkuan ibunya, lalu membantingnya di atas lantai.

Mengetahui sikap anaknya kasar, Umi Syahdiyah terperangah. Dia juga tertegun ketika menyaksikan sikap Salwa yang menginjak-injak Al-Qur'an dengan beringas diatas lantai tersebut."Saya melihat Salwa seperti bukan dirinya sendiri, seperti ada Iblis yang mengendalikannya. Sebab dengan eringasnya dia merebut Al-Qur'an dari tangan saya lalu membanting dan menginjak-injak dengan kasar". Cerita Umi Syahdiyah sembari menyeka air matanya.

Melihat anaknya makin kesetanan. Umi Syahdiyah dengan susah payah bangkit dari tempat duduknya, kemudian dia mrengkuh Al-Qur'an di lantai itu. Dengan linangan air mata, Umi Syahdiyah memeluk Al-Qur'an itu didadanya sambil menciuminya."Ya Allah..............ampunilah anak saya, mengapa anak saya bisa berbuat seperti ini". Jerit Umi Syahdiyah sembari menangis pilu.

Umi Syahdiyah menceritakan, sikap anaknya membanting Al-Qur'an lalu menginjak-injaknya itu diluar kebiasaanya. "Entah, mengapa......... Salwa bisa dirasuki setan hingga tindakannya diluar batas kewajaran", ungkapnya dengan suara lirih.

BERUBAH MENJADI BINATANG ANEH

Rasa keheranan Umi Syahdiyah terhadap anaknya itu, mendadak lebih terkejut lagi dengan suara erangan anaknya yang keluar dari mulut Salwa. Erangan Salwa itu terdengar sangat menyakitkan. Tidak berapa lama kemudian , tubuh Salwa limbung dan jatuh kelantai. Sang ibu tertegun tidak bisa menggerakkan tubuhnya tanpa bisa berbuat banyak, entah mengapa kaki Umi Syahdiyah tidak bisa dilangkahkan untuk menolong anaknya.

Lama-kelamaan, Umi Syahdiyah menyaksikan kejadian yang sangat mengerikan yang menimpa anaknya. Tubuh Salwa yang asalnya tinggi semampai mendadak mengkerut dan mengecil, wajah anaknya yang semula cantik juga mengalami perubahan yang sangat mengerikan."Saya tidak tahu apa sebenarnya yang terjadi pada diri anak saya, setelah tubuhnya menggelepar jatuh kelantai, tubuhnya makin mengecil dan wajahnya berubah menjadi menyeramkan." Kisahnya.

Percaya atau tidak, seketika itu tubuh Salwa telah berubah menjadi binatang, Wajahnya mirip dengan kanguru atau kambing, sedangkan kaki dan tangannya persis seperti kera atau anjing. Melihat perubahan pada diri Salwa, Umi Syahdiyah langsung berterak-teriak histeris minta tolong. Tak berapa lama kemudian, orang-orang disekitar tempat tinggal Umi Syahdiyah langsung mendatangi rumahnya. Sedangkan Salwa hanya bisa duduk seperti anjing dan bengong dengan mengeluarkan suara yang aneh sambil melihat orang-orang disekitarnya.

Gadis durhaka yang tubuhnya sudah menyerupai binatang tersebut, akhirnya dibawa kerumah sakit di Negeri Oman. Dari hasil pemeriksaaan dokter, tidak ditemukan suatu gejala penyakit apapun. Bahkan, kalangan dokter di negeri itu merasa keheranan, mengapa anatomi tubuh Salwa begitu cepat berubah.

Salah satu ulama di Oman, Syaikh Mohammad Al-Afghani, mengungkapkan perubahan yang terjadi pada tubuh Salwa merupakan azab dari Allah SWT, sebab dia dengan sengaja berbuat zalim melecehkan, membanting dan menginjak-injak Al-Qur'an hanya gara-gara dia merasa terganggu ketika ibunya membaca Al-Qur'an."Diteliti oleh dokter manapun dan dengan alat secanggih apapun tidak akan bisa ditemukan itu penyakit apa, yang jelas penyakit itu merupakan azab dari Allah." Tegas Al-Afghani.

Syekh Mohammad menandaskan bahwa kejadian itu merupakan azab dari Allah dan merupakan peringatan bagi kalangan remaja atau pada orang-orang yang durhaka pada ibunya, melecehkan orang yang selalu membaca Al-Qur'an dalam setiap kesempatan dan yang melecehkan Al-Qur'an itu sendiri yang berisi ayat-ayat Allah, bahwa azab Allah itu sampai kapanpun akan tetap berlaku. Tidak hanya dizaman Rasulullah atau nabi-nabi sebelumnya saja."Untuk itu saya sarankan hendaknya para remaja atau masyarakat banyak tidak gampang menyakiti hati, membentak atau melawan orang tua, melecehkan orang yang sering membaca Al-Qur'an hanya karena kepentingan atau kebencian pribadi, serta meyekutukan Allah. Kasus ini adalah pelajaran yang sangat berharga," tambahnya. (Dikutip dan disalin kembali dari majalah Alkisah dan majalah Religi)

No comments:

Post a Comment